Mendeskripsikan kehidupan
manusia
di masa lampau adalah dengan menganalisis serangkaian peninggalan
sejarahnya
agar supaya kita mengetahui apa definisi
dan benluk peninggalan sejarah itu. Dari peninggalan sejarah itulah,
kita bisa
merekonstruksi beragam peristiwa yang terjadi pada masa lampau untuk
dijadikan
cerita sejarah. Begitu pula saat kita hendak meneliti dan menulis
kehidupan
manusia dan masyarakat awal yang ada di Kepulauan Indonesia. Melalui
bantuan
ilmu Arkeologi kita bisa mengungkap misteri kehidupan manusia di masa
lampau.
Serangkaian penemuan fosil, baik menyangkut manusia maupun hasil
budayanya,
bisa kita jadikan tahap awal untuk meneliti seperti apa wujud kehidupan
mereka
itu.
Penemuan fosil itu memang bisa
dijadikan pintu pembuka untuk mengungkap misteri kehidupan manusia yang
telah
terselimuti kabut selama ratusan ribu tahun itu. Namun, itu belum bisa
menjamin
bahwa rekonstruksi yang kita lakukan itu sesuai dengan faktanya. Karena,
sebuah
fosil bisa dianalisis dan diinterpretasi menjadi beragam cerita sesuai
dengan
visi, kepentingan, dan kejujuran para penelitinya. Inilah yang sering
menimbulkan
polemik di antara para ilmuwan, seperti dalam kasus asal usul manusia
modern.
Apakah manusia itu berasal dari Afrika lalu menyebar ke berbagai tempat
di
dunia atau muncul di berbagai tempat secara sendiri-sendiri. Sebagai
bagian
dari masyarakat ilmiah, kita mesti kritis di dalam menyikapi
temuan-temuan itu.
Pembelajaran berikut ini akan mendeskripsikan teori-teori asal usul
manusia di
Indonesia, dilanjutkan dengan menganalisis perkembangan kehidupan serta
kebudayaan manusia dan masyarakat awal di Indonesia
Jumat, 15 Maret 2013
konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan
1. Pendekatan Kesusatraan
Pendekatan
Kesusatraan dapat kita
artikan dalam berbagai bidang, salah satumya adalah sastra dan seni;
Sastra (Sanskerta) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta).
Sastra memiliki banyak peranan dalam kehidupan sehari-hari :
1. manambah pengtahuan di bidang-bidang tertentu
2. mengerti akan budya kita sendiri ataupun orang lain dan masih banyak lagi.
hubungan sastra dan seni sangatlah kuat, karna mempunyai prinsip dasar yang sama.
Sastra (Sanskerta) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta).
Sastra memiliki banyak peranan dalam kehidupan sehari-hari :
1. manambah pengtahuan di bidang-bidang tertentu
2. mengerti akan budya kita sendiri ataupun orang lain dan masih banyak lagi.
hubungan sastra dan seni sangatlah kuat, karna mempunyai prinsip dasar yang sama.
2. Budaya Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Prosa adalah
suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm)
yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti
leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin
“prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya
digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat
digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta
berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa
lama dan prosa baru. Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum
terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa
aturan apa pun. Adapun unsur-unsur instrik dalam prosa:
- Tema
adalah tentang apa prosa tersebut berbicara
- Amanat
atau pesan yaitu nasehat yang hendak disampaikan kepada pembaca
- Plot
atau alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita
- Perwatakan
atau karakteristik atau penokohan adalah cara-cara pengarang menggambarkan
watak pelaku
- Sudut
pandang adalah cara pengarang menempatkan diri
- Sudut
pandang orang pertama adalah pengarang sebagai pelaku
- Sudut
pandang orang ketiga adalah pengarang tidak menjadi pelaku
- Latar
atau seting adalah gambaran atau keterangan mengenai tempat, waktu,
situasi atau suasana berlangsungnya peristiwa
- Gaya
bahasa adalah corak pemakaian bahasa
Jenis –
jenis Prosa
Prosa
terbagi menjadi Prosa lama dan prosa baru.
Jenis- jenis
Prosa lama :
Dongeng
Dongeng merupakan cerita yang banyak diwarnai
peristiwa yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi. Contoh: Pangeran
Buruk Rupa, Si Kancil dan Buaya
Hikayat
Hikayat adalah cerita karya sastra lama yang berbentuk
riwayat yang mengisahkan hal-hal di luar kenyataan yang berkembang di
lingkungan istana.
Ciri-ciri Hikayat yaitu :
Ciri-ciri Hikayat yaitu :
- Bersifat
istana centris
- Anonim(nama
pengarang tidak di cantumkan)
- Berkembang
secara stetis
- Bersifat
imajinatif,hanya bersifat khayal
- Lisan,karena
di sebarkan lewat mulut ke mulut
- Berbahasa
klise,meniru bahasa penutur sebelumnya
- Bersifat
logis, menggunakan logika sendiri tidak sesuai dengan logika sendiri
Sejarah
Sejarah
disebut juga Tambo, berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata sajaratun yang
berarti pohon. Sejarah adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya
diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah
bisa dibuktikan dengan fakta.
Selain
berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang
berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama.
Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang
yang ditulis tahun 1612.
Epos
merupakan
cerita yang biasanya diambil dari sebuah buku yang dibuat seseorang di masa
lalu. Contoh: epos Ramayana, epos Mahabarata.
Cerita Pelipur Lara
merupakan
kisah yang menyenangkan dan bersifat menghibur.
Jenis-jenis
Prosa Baru :
Cerpen
adalah
bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya
yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau
pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya.
Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman
Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau
Kami oleh A.A. Navis.
Novel
berasal dari
Italia yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan
sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang
mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan
perobahan nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme.
Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen.
Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer,
Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya
oleh Idrus.
Biografi
adalah suatu
karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri
(otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga
dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof.
Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.
Kisah
Karya sastra
yang berisikan cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari
suatu tempat ke tempat lain. Contoh kisah dalam karya sastra lama, antara lain:
- Kisah
Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan
- Kisah
Abdullah ke Jedah.
Otobiografi
Otobiografi
adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis langsung oleh
orang atau tokoh tersebut.
3. nilai nilai dalam prosa fiksi
nilai nilai dalam prosa fiksi adalah persepsi dan
pengertian yang diperoleh pembaca lewat sastra (prosa fiksi). Hendaknya
disadari bahwa tidak semua pembaca dapatmem-peroleh persepsi dan pengertian
tersebut. Ini hanya dapat diperoleh pembaca, apabilasastra menyentuh
diririya.nilai nilai dalam prosa fiksi dibagi menjadi 4 yaitu :
ü Prosa fiksi memberikan kesenangan
ü Prosa fiksi memberikan informasi
ü Prosa fiksi memberikan warisan
cultural
ü Prosa memberikan keseimbangan
wawasan.
Berkenaan
dengan moral, karya sastra dibagi menjadi dua, yaitu karya sastra yang
menyuarakan aspirasi jamanya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak
jamanya. Keduanya selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disajikan dengan
interaksi tokoh-tokohnya. Konflik dapat terjadi baik di dalam diri tokoh
sendiri maupun antar tokoh satu dengan lainya.
4. Budaya
Dalam puisi
Ilmu Budaya
Dasar yang dihubungkan dengan puisi
Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan
pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni.
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian
cabang/unsur dari kebudayaan.
Kepuittisan, keartistikan dan keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kretivitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunankan :
1. Figura Bahasa (figurative language)
2. Kata-kata yang ambiquitas
3. Kata-kata berjiwa
4. Kata-kata yang konotatif
5. Pengulangan
Adapun alas am-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2. Puisi dan Keinsyafan/kesadaraan individu
3. Puisi dan keinsyafan sosial
Secara imajinatif puisi dapat mentafsirkan situasi dasar manusia yang bisa berupa :
o pendderitaan atas ketidak adilan
o perjuangan untuk kekuasaan
o konflik dengan sesamanya
o pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Kepuittisan, keartistikan dan keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kretivitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunankan :
1. Figura Bahasa (figurative language)
2. Kata-kata yang ambiquitas
3. Kata-kata berjiwa
4. Kata-kata yang konotatif
5. Pengulangan
Adapun alas am-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2. Puisi dan Keinsyafan/kesadaraan individu
3. Puisi dan keinsyafan sosial
Secara imajinatif puisi dapat mentafsirkan situasi dasar manusia yang bisa berupa :
o pendderitaan atas ketidak adilan
o perjuangan untuk kekuasaan
o konflik dengan sesamanya
o pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Manusia dan kebudayaan
Pokok-pokok dalam
pembahasan manusia dan kebudayaan :
1.
Unsur-unsur Pembangun manusia
Sebenarnya ada banyak sekali
unsur-unsur yang membangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur
itu,
di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi. yaitu unsur jasmani dan unsur
rohani.
Unsur jasmani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan fisik
manusia,
seperti makan, minum,olahraga,tidur dan lain-lain. yang jika tidak di
penuhi
maka akan berakibat buruk bagi manusia itu. Sedangkan unsur rohani
adalah semua
hal yang berhubungan dengan kebutuhan rohani, atau hati dan jiwa
manusia.
seperti agama atau keyakinan, ketenangan hati, rasa aman, rasa damai dan
lain-lain. Manusia tidak bisa hidup tanpa kedua unsur itu. dan manusia
juga
tidak bisa pula hidup dengan mengutamakan salah satu unsur dan
mengabaikan yang
lainnya. manusia butuh kedua unsur itu secara seimbang. jika seseorang
mendapatkan semua kebutuhan jasmaninya namun, kebutuhan rohaninya
terabaikan
maka tidak seimbang. bagaimana perasaan anda jika anda bisa makan
makanan yang
nikmat setiap hari, namun uang untuk membeli makanan itu di dapatkan
dari hasil
mencuri atau korupsi. maka kita akan merasa kenyang namun hati akan
merasa
takut dan bersalah. takut akan ketahuan oleh orang lain, dan takut akan
dosa
dan karmanya. dan juga berlaku sebaliknya. jika kita merasakan
ketenangan hati,
kebahagiaan,dan kedamaian namun jika tidak makan dan tidak minum, maka
hidup
seseorang tidak dapat berjalan dengan semestinya.
Jadi, manusia hidup di dunia ini dengan cara
menyeimbangkan kedua hal tersebut. jika kedua hal tersebut dapat
diseimbangkan,
maka manusia tersebut akan menjalani hidup yang tenang,damai dan
bahagia.
2. Hakekat
Manusia
Hakekat manusia adalah sebagai
berikut :
-
Makhluk
yang
memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
-
Individu
yang
memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.
-
yang
mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan
mengontrol
dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
-
Makhluk
yang
dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah
selesai
(tuntas) selama hidupnya.
-
Individu
yang
dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati
-
Suatu
keberadaan
yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan
potensi yang tak terbatas
-
Makhluk
Tuhan
yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan
jahat.
-
Individu
yang
sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan
ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup
di dalam
lingkungan sosial.
3.
Kepribadian bangsa timur
Kepribadian bangsa timur dapat
diartikan
suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian
dirinya
terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan
kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian
bangsa
timur sangat identik dengan benua Asia khususnya Indonesia. Kepribadian
bangsa
timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding
budaya
barat. Selain itu, kepribadian bangsa timur khususnya Indonesia juga
lebih
terbuka dan ramah tamah serta lebih bersahabat. Bangsa timur juga amat
peduli
dengan orang lain hal ini dibuktikan dengan adanya sikap saling tolong
menolong
dengan sesama, bergotong royong, kekeluargaan, kebanyakan masyarakatnya
lebih
agamis dan pancasila sebagai pemersatu bangsa.
4.
Pengertian
Kebudayaan
Budaya
atau kebudayaan
berasal dari bahasa
Sanskerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi
(budi
atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia.
Pengertian
menurut para ahli :
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits
dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
5.
Unsur-unsur kebudayaan
Ada
beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai unsur kebudayaan,
antara lain
sebagai berikut:
- Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
- alat-alat teknologi
- sistem ekonomi
- keluarga
- kekuasaan politik
- Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
- sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
- organisasi ekonomi
- alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
- organisasi kekuatan (politik)
6.
Wujud Kebudayaan
Menurut J.J.
Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan,
aktivitas, dan
artefak.
- Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
- Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
- Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
7.
Orientasi Nilai Budaya
Orientasi nilai adalah bersifat
komplek tetapi terpola pada prinsip yang mengutamakan tatanan dan
langsung pada
tindakan dan pikiran manusia yang berhubungan dengan solusi dalam
memecahkan
masalah.
Ada tiga asumsi:
1. orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah
2. solusi yang tersedia tidak terbatas
3. satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua solusi yang potensial tampak pada setiap budaya.
Orientasi human nature
Human nature adalah menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia. Yang dipandang sebagai berpembawaan baik, jahat atau campuran dari itu. Manusia dipandang tidak hanya sebagai baik atau jahat tetapi juga untuk merubah dan tidak dapat berubah. Kita harus mengakui bahwa hubungan manusia sebagai campuran baik dan buruk sedangkan yang tidak sama adalah sebagai pandangan adalah netral.Ada enam solusi potensial pada masalah ini yaitu;
1. manusia yang jahat tetapi dapat merubah
2. manusia itu jahat tapi tidak dapat dirubah
3. manusia adalah netral yang respek pada baik dan jahat
4. manusia adalah campuran baik dan jahat.
5. manusia itu baik tapi dapat berubah
6. manusia itu baik dan tidak dapat berubah
Orientasi nature/alam
Ada tiga tipe utama yaitu:
1. menguasai alam: orientasi ini,melihat bahwa semua kekuatan alam dapat mengatasi masalah
2. harmoni dengan alam : orientasi ini bahwa disini tidak ada perbedaan antara kehidupan manusia , sifat dan supernatural.
3. Penaklukan terhadap alam yang unggul di negara seperti Spanish Amerika, yaitu kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan untuk mengontrol alam jika ada ancaman tidak sesuatupun yang dapat terlepas dari bahaya.
Orientasi waktu
Merupakan orientasi pada tiga masa yaitu
1. waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam penempatan nilai yang tinggi pada tradisi di masa lalu
2. orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang memberi perhatian yang relatif kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan terjadi masa depan.
3. orientasi masa depan dimana memiliki nilai tinggi.
Orientasi aktivitas
Aktivitas manusia dapat dilihat dalam tiga cara yaitu:
1. doing, orientasi ini melibatkan pada tipe aktivitas yang hasilnya tampak pada eksternal individu yang diukur dengan sesuatu
2. being adalah merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing
3. becoming merupakan integrasi keseluruhan pada perkembangan diri.
Orientasi relational
Menurut Kluckhon dan Strodbeck memisahkan tiga cara untuk mengartikan hubungan dengan orang lain yaitu:
1. individualism
orientasi ini ditandai dengan otonomi individu dengan kata lain individu adalah unik dan sebagai entitas tersendiri. Prioritas tujuan dan sasaran nya adalah memprioritaskan pada individu daripada kelompok.Contoh negara yang seperti ini adalah Amerika Serikat
2.orientasi langsung atau lineality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok dengan tujuan kelompok adalah lebih utama. Menurut Kluckhon dan Strodbeck kontinyuitas dari kelompok adalah melalui waktu. Individu-individu adalah penting hanya untuk anggota kelompok tersebut.Contohnya beberapanegara aristokrasi di Eropa.
3.collaterality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok tetapi bukan perluasan kelompok melalui waktu. Agaknya fokus pada perluasan kelompok secara lateral/ ke samping (anggota kelompok dari individu yang paling dekat dalam waktu dan tempat). Tujuan dari kelompok ditas kepentingan individu. Pada kenyataannya orang-orang tidak mempertimbangkannya kecuali vis a vis/ sebagai lawan anggota kelompok. Contoh identifikasi orang jepang dengan perusahaannya di mana dia bekerja atau universitas di mana dia belajar.
Penerapan orientasi
Nilai orientasi ini digunakan untuk memahami komunikasi dengan strangers. Dengan mempertimbangkan dua budaya yang tampaknya mirip misalnya inggris dan Amerika Serikat. Sementara ada juga yang mirip di permukaannya saja ternyata berbeda orientasinya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya misunderstanding antara orang-orang dalam budaya yang berbeda.
Ada tiga asumsi:
1. orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah
2. solusi yang tersedia tidak terbatas
3. satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua solusi yang potensial tampak pada setiap budaya.
Orientasi human nature
Human nature adalah menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia. Yang dipandang sebagai berpembawaan baik, jahat atau campuran dari itu. Manusia dipandang tidak hanya sebagai baik atau jahat tetapi juga untuk merubah dan tidak dapat berubah. Kita harus mengakui bahwa hubungan manusia sebagai campuran baik dan buruk sedangkan yang tidak sama adalah sebagai pandangan adalah netral.Ada enam solusi potensial pada masalah ini yaitu;
1. manusia yang jahat tetapi dapat merubah
2. manusia itu jahat tapi tidak dapat dirubah
3. manusia adalah netral yang respek pada baik dan jahat
4. manusia adalah campuran baik dan jahat.
5. manusia itu baik tapi dapat berubah
6. manusia itu baik dan tidak dapat berubah
Orientasi nature/alam
Ada tiga tipe utama yaitu:
1. menguasai alam: orientasi ini,melihat bahwa semua kekuatan alam dapat mengatasi masalah
2. harmoni dengan alam : orientasi ini bahwa disini tidak ada perbedaan antara kehidupan manusia , sifat dan supernatural.
3. Penaklukan terhadap alam yang unggul di negara seperti Spanish Amerika, yaitu kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan untuk mengontrol alam jika ada ancaman tidak sesuatupun yang dapat terlepas dari bahaya.
Orientasi waktu
Merupakan orientasi pada tiga masa yaitu
1. waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam penempatan nilai yang tinggi pada tradisi di masa lalu
2. orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang memberi perhatian yang relatif kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan terjadi masa depan.
3. orientasi masa depan dimana memiliki nilai tinggi.
Orientasi aktivitas
Aktivitas manusia dapat dilihat dalam tiga cara yaitu:
1. doing, orientasi ini melibatkan pada tipe aktivitas yang hasilnya tampak pada eksternal individu yang diukur dengan sesuatu
2. being adalah merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing
3. becoming merupakan integrasi keseluruhan pada perkembangan diri.
Orientasi relational
Menurut Kluckhon dan Strodbeck memisahkan tiga cara untuk mengartikan hubungan dengan orang lain yaitu:
1. individualism
orientasi ini ditandai dengan otonomi individu dengan kata lain individu adalah unik dan sebagai entitas tersendiri. Prioritas tujuan dan sasaran nya adalah memprioritaskan pada individu daripada kelompok.Contoh negara yang seperti ini adalah Amerika Serikat
2.orientasi langsung atau lineality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok dengan tujuan kelompok adalah lebih utama. Menurut Kluckhon dan Strodbeck kontinyuitas dari kelompok adalah melalui waktu. Individu-individu adalah penting hanya untuk anggota kelompok tersebut.Contohnya beberapanegara aristokrasi di Eropa.
3.collaterality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok tetapi bukan perluasan kelompok melalui waktu. Agaknya fokus pada perluasan kelompok secara lateral/ ke samping (anggota kelompok dari individu yang paling dekat dalam waktu dan tempat). Tujuan dari kelompok ditas kepentingan individu. Pada kenyataannya orang-orang tidak mempertimbangkannya kecuali vis a vis/ sebagai lawan anggota kelompok. Contoh identifikasi orang jepang dengan perusahaannya di mana dia bekerja atau universitas di mana dia belajar.
Penerapan orientasi
Nilai orientasi ini digunakan untuk memahami komunikasi dengan strangers. Dengan mempertimbangkan dua budaya yang tampaknya mirip misalnya inggris dan Amerika Serikat. Sementara ada juga yang mirip di permukaannya saja ternyata berbeda orientasinya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya misunderstanding antara orang-orang dalam budaya yang berbeda.
8.
Perubahan Kebudayaan
Pengertian perubahan kebudayaan
adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak
sesuaian
diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai
keadaan
yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Contoh :
Masuknya mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller” di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan pekerjaan.
Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.
Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu:
a. Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).
Adanya individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.
Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
b. Menghambat perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
Adanya individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot.
Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
Contoh :
Masuknya mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller” di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan pekerjaan.
Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.
Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu:
a. Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).
Adanya individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.
Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
b. Menghambat perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
Adanya individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot.
Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
1. Faktor intern
• Perubahan Demografis
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o: bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
• Konflik social
Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. c/o: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
• Bencana alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o; bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi.
• Perubahan lingkungan alam
Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.
2. Faktor ekstern
• Perdagangan
Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.
• Penyebaran agama
Masuknya unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan proses penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen dan kolonialisme.
• Peperangan
Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsure-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.
9.
Kaitan manusia dan
kebudayaan
Dalam sosiologi manusia dan
kebudayaan dinilai
sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi
keduanya
merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah
kebudayaan
itu tercipta maka kebudayaan mengatur manusia agar sesuai dengannya.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai diaektis, maksudnya saling terikat satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui 3 tahap yaitu:
a. Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
b. Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realisasi obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
c. Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai diaektis, maksudnya saling terikat satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui 3 tahap yaitu:
a. Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
b. Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realisasi obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
c. Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Sumber :
Gudikuntst, William B,
Young Yun Kim, ” Communicating With
Strangers”, third
edition, McGraw Hill, 1984
edition, McGraw Hill, 1984
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/2-1-unsur-unsur-yang-membangun-manusia/
Langganan:
Postingan (Atom)